Ragam Komentar Capres-cawapres Usai Jokowi Sorot Serangan Personal
Selasa, 09 Januari 2024
Edit
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengomentari jalannya debat ketiga Pilpres 2024 dan menyebut hanya terlihat adanya saling serang antar calon presiden (Capres). Capres dan calon wakil presiden (cawapres) pun mengeluarkan beragam komentar.
Jokowi mengaku tidak masalah adanya saling serang tersebut, asalkan menyangkut visi dan kebijakan.
"Saling menyerang nggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1).
Jokowi mengatakan serangan bukan untuk saling menjatuhkan secara personal. Dia menilai debat seperti itu tidak mengedukasi.
"Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi," ujarnya.
Berikut tanggapan dari Capres dan Cawapres terkait komentar Jokowi itu.
Anies Baswedan
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan merespons pernyataan Presiden yang menilai isi debat ketiga Pilpres 2024 sebagian menyerang personal sehingga tak mengedukasi. Anies mengaku heran mengapa seorang presiden ikut berkomentar.
Anies mulanya mengatakan pernyataan yang ia sampaikan dalam debat perihal kebijakan. Baginya publik bisa menilai secara terbuka terkait kebijakan yang dibuat suatu institusi.
"Sebenarnya, yang dibahas tadi malam semua soal kebijakan, kebijakan-kebijakan yang dilakukan, dan ini adalah bagian dari publik bisa melakukan penilaian atas kebijakan-kebijakan yang dibuat," kata Anies kepada wartawan di Gorontalo, Senin (8/1/2024).
Anies merasa aneh jika ungkapan yang ia sampaikan dinilai mengarahkan ke personal capres lain. Ia menyebut pembahasan yang ia lontarkan tak ada ke ranah personal.
"Malah aneh, kalau dipandang sebagai personal, ini sama sekali nggak ada yang personal. Semuanya adalah tentang kebijakan. Bisa direview ulang kok, apa yang kemarin dibahas," katanya.
Anies mengaku terkejut dengan pernyataan Presiden Jokowi. Ia lantas mempertanyakan mengapa seorang presiden memberikan komentar terkait evaluasi debat pilpres 2024 ketiga.
"Jadi malah saya agak terkejut, kok Pak Presiden ikut komentar soal debat ya? Jadi saya rasanya nggak mau berkomentar terlalu banyak dah, biar publik aja nanti yang menilai," ujar eks Gubernur DKI Jakarta ini.
Muhaimin Iskandar
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai debat capres antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sudah memunculkan visi dan misi masing-masing pasangan calon. Cak Imin menyebut yang disampaikan oleh Presiden adalah persepsi sendiri.
"Ya berdebat itu kan punya makna masing-masing persepsi, ya itu persepsi presiden, tapi saya juga punya persepsi, banyak visi misi yang muncul di antara tiga capres itu," kata Cak Imin di Bandar Lampung, Selasa (9/1/2024).
Ia juga berpendapat bahwa format debat tak perlu diperbaiki lagi. Namun, Ketum PKB itu juga mengingatkan soal netralitas presiden.
"Nggak ada sih, ya namanya debat ya seperti itu, apanya yang mau dievaluasi, kalau mau evaluasi debat tanpa waktu," ujarnya.
"Presiden punya hak untuk menilai tapi hati-hati jangan sampai kejebak dalam keberpihakan," sambungnya.
Ganjar Pranowo
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menegaskan sejak awal dirinya hanya menyerang menyangkut program kerja.
"Saya enggak menyerang personal, saya menyerang program," kata Ganjar Pranowo saat ditemui di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta, Senin (8/1/2024) malam.
Mahfud Md
Cawapres nomor urut 3 sekaligus Menko Polhukam Mahfud Md tak sepakat dengan Presiden Jokowi soal debat capres diisi serangan personal.
"Ya mungkin kalau penilaian Presiden. Kalau (menurut) saya sih nggak," kata Mahfud kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Mahfud lantas mengambil contoh terkait permintaan data pertahanan untuk dibuka, yang lantas dikatakan sebagai rahasia negara. Mahfud menilai hal yang harus dirahasiakan adalah data intelijen dan yang berkaitan dengan strategi penyerangan.
"Misalnya rahasia negara, apa rahasia negara yang harus dibongkar. Ndak ada kan rahasia negara yang dirahasiakan. Kalau rahasia negara itu misalnya intelijen, strategi penyerangan. Kalau bicara soal anggaran, kalau anggarannya segitu, situasi anu-nya begitu, kan itu bukan rahasia. Ndak ada, ndak ada dari yang kemarin yang harus dirahasiakan, pertanyaannya itu," ucapnya.
Mahfud lantas menyebut dirinya yang pernah menjabat sebagai Menhan. Dia menilai terkait alutsista dan anggaran tidak bisa dibicarakan di ruang tertutup.
"Kalau saya ya, kan saya mantan Menhan juga. Mana yang rahasia? Saya tahu mana UU yang (soal) rahasia (data negara). Ndak ada dari pertanyaan itu yang harus mengungkap rahasia negara. Itu bisa dibuka di publik karena bukan soal strategi pertahanan. Itu kan soal alutsista. Nggak bisa dibicarakan di ruang tertutup. Kalau di ruang tertutup namanya rembugan, bukan debat," ujarnya.
Sumber: https://news.detik.com/pemilu/d-7133491/ragam-komentar-capres-cawapres-usai-jokowi-sorot-serangan-personal.